Lepaskan Cengkraman Kendali Pikiran dan Perasaan Dari Orang Lain
Memberikan makna hidup untuk diri sendiri dulu sebelum membagikan kepada orang lain. Banyak diantara kita yang suka memperhatikan orang lain dan bersikeras mengatur, memberikan nasehat, bahkan membicarakannya baik itu membicarakan kebaikan maupun kejelekannya. Tapi ada yang lupa dari itu bahwa sebenarnya tidak tahu apa tujuan dari kita memberi perhatian pada orang lain. Dan tanpa disadari telah menyita waktu yang seharusnya waktu itu digunakan untuk memperhatikan kehidupan diri sendiri yang selama ini terasingkan memperhatikan orang lain.
Inilah yang sering terjadi pada hidup ini. Seakan-akan diri ini mengerti sepenuhnya hidup orang lain dan menjadikan dia sebagai obyek pelampiasan hasrat dan keinginan diri ini untuk mengendalikannya.
Sebenarnya waktu yang dimiliki ini bisa digunakan untuk melatih diri ini menjadi orang yang potensial, terampil, dan menjadi seorang ahli dalam bidang yang dimiliki. Kebiasaan mengatur dan membicarakan orang lain inilah yang menjadikan pikiran dan hati terbelenggu oleh orang lain. Tanpa disadari hati dan pikiran kita dengan mudahnya dikendalikan oleh orang lain.
Apakah mau selama hidup kita ini dikendalikan oleh orang lain? Tentu secara sadar dijawab tidak. Tapi pada kenyataannya sudah mengikhlaskan diri ini mau diatur, dikendalikan oleh pemikiran dari orang lain yang membuat diri ini sulit untuk memahami diri sendiri.
Jika selama ini merasa diri ini dikendalikan oleh orang lain yang membuat diri ini tersiksa selama hidup. Maka mulai hari ini lepaskanlah segala pemikiran orang lain yang tidak ada manfaatnya bagi kehidupan kita sendiri. Kita hidup memiliki cara pandang dan sudut pandang yang berbeda. Setiap orang diciptakan memiliki kekuatan dan daya cipta maupun potensi yang hebat. Namun itu semua terbelenggu oleh orang lain yang sengaja maupun tidak sudah menjerat pemikiran dan hati untuk terus mengikutinya.
Mulai saat ini, sadarkan diri untuk melepaskan segala jeratan kata-kata orang lain yang tidak ada manfaatnya bagi diri sendiri. Tentukan pilihan terbaik untuk diri sendiri. Kembali mengembangkan potensi dan bakat diri sendiri dan terlepas dari belenggu pendapat orang lain yang selama ini mengekang kehidupan. Salam sukses, semangat berkarya, selalu bahagia serta sejahtera. (Sofyan)
0 komentar