Solusi Generasi Gen Z Tidak Dipecat Dari Perusahaan
Alasan perusahaan sering memecat pekerja dari generasi Gen Z, seperti kurangnya motivasi, profesionalisme, keterampilan komunikasi, kesulitan menerima feedback, hingga ketidakcocokan budaya perusahaan. Artikel ini juga menyebutkan solusi yang ditawarkan oleh ESQ Business School dan UAG University, yang menyediakan pelatihan keterampilan untuk membantu mahasiswa mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut selama masa perkuliahan.
Analisis Alasan Pemecatan Pekerja Gen-Z:
1.Kurangnya Motivasi atau Inisiatif
Banyak pekerja Gen Z dianggap kurang proaktif dalam menyelesaikan tugas atau mencari peluang baru. Hal ini dapat menghambat produktivitas tim.
2. Kurangnya Profesionalisme
Perusahaan mengharapkan sikap yang profesional dalam bekerja, termasuk dalam menjaga etika, disiplin, dan tanggung jawab.
3. Keterampilan Berorganisasi yang Buruk
Manajemen waktu, penataan tugas, dan prioritas adalah keterampilan penting yang harus dikuasai, namun sering kali belum optimal pada Gen Z.
4. Keterampilan Komunikasi yang Buruk
Komunikasi efektif menjadi krusial dalam lingkungan kerja. Gen Z sering kali dianggap kurang mampu dalam hal ini, baik komunikasi verbal maupun tertulis.
5. Kesulitan Menerima Feedback
Kritik yang membangun seringkali dianggap sebagai serangan pribadi, sehingga beberapa pekerja Gen Z kesulitan menerima masukan untuk perbaikan.
6. Kurangnya Pengalaman Kerja yang Relevan
Kurangnya pengalaman membuat mereka tidak memahami dinamika kerja profesional.
7. Keterampilan Pemecahan Masalah yang Buruk
Beberapa pekerja Gen Z belum mampu mengatasi masalah kompleks yang memerlukan pemikiran kritis dan analisis.
8. Keterampilan Teknis yang Tidak Memadai
Meski Gen Z tumbuh dengan teknologi, keterampilan teknis untuk pekerjaan tertentu mungkin belum cukup.
9. Ketidakcocokan Budaya
Perbedaan nilai dan harapan antara generasi Gen Z dan budaya perusahaan dapat menimbulkan ketegangan.
10. Kesulitan Bekerja dalam Tim
Pekerja Gen Z mungkin lebih terbiasa bekerja secara independen, sehingga mereka mengalami kesulitan dalam kerja sama tim.
Solusi yang Ditawarkan oleh ESQ Business School dan UAG University:
ESQ Business School dan UAG University menyediakan berbagai pelatihan untuk mengembangkan keterampilan yang diperlukan dalam dunia kerja. Berikut adalah langkah-langkah pelatihan yang dilakukan:
1. Pelatihan Ketahanan Mental (Mental Resilience Training)
Pelatihan ini dilakukan untuk membangun ketahanan mental mahasiswa selama empat tahun masa studi. Ketahanan mental sangat penting untuk menghadapi tantangan pekerjaan, khususnya dalam menghadapi tekanan kerja dan situasi tak terduga.
2. Pelatihan Public Speaking
Kemampuan berbicara di depan umum tidak hanya membantu dalam komunikasi yang lebih baik, tetapi juga meningkatkan kepercayaan diri mahasiswa. Ini akan membantu mereka dalam presentasi, komunikasi dengan klien, atau dalam memimpin rapat.
3. Growth Mindset
ESQ menekankan pada pengembangan mindset yang terbuka dan fokus pada pertumbuhan. Dengan mindset ini, mahasiswa dilatih untuk siap menerima feedback, beradaptasi dengan situasi baru, dan terus belajar.
4. Leadership Training
Mahasiswa dilatih untuk menjadi pemimpin yang efektif, yang tidak hanya mengarahkan orang lain tetapi juga menjadi contoh dalam hal profesionalisme, tanggung jawab, dan inisiatif.
Rencana Pengembangan Diri bagi Gen Z:
Untuk pekerja Gen Z yang ingin mengatasi tantangan tersebut, beberapa langkah yang dapat diambil adalah:
1. Mengembangkan Diri Secara Proaktif
Mengambil inisiatif untuk terus belajar, baik melalui kursus online, pelatihan, atau mentor dari lingkungan kerja.
2. Membangun Kemampuan Komunikasi yang Efektif
Mengasah keterampilan komunikasi dapat dilakukan dengan praktik public speaking, menulis email yang profesional, serta mendengarkan dengan baik.
3. Belajar dari Kritik dan Feedback
Menerima feedback sebagai bentuk masukan untuk perbaikan dan bukan sebagai serangan personal akan membantu meningkatkan kinerja.
4. Mengembangkan Keterampilan Berorganisasi
Gunakan tools manajemen waktu seperti kalender atau aplikasi produktivitas untuk mengatur prioritas pekerjaan.
5. Bersikap Fleksibel dan Terbuka terhadap Budaya Perusahaan
Memahami dan menghargai nilai-nilai perusahaan akan membantu pekerja Gen Z lebih mudah beradaptasi.
Melalui pelatihan dan pengembangan diri yang terfokus, Gen Z dapat mengatasi hambatan yang mereka hadapi di lingkungan kerja. Program dari ESQ Business School dan UAG University bisa menjadi contoh pendekatan holistik untuk mempersiapkan lulusan agar siap menghadapi dunia kerja yang semakin menantang.
Sumber: @ary.ginanjar