Asahlah Kemampuan Diri Jadi Spesialis
Untuk mendukung ketrampilan dalam menulis tentunya perlu dilatih terus menerus tanpa henti. Ini berlaku bagi ketrampilan apa saja tidak hanya ketrampilan menulis. Tidak perlu memikirkan dulu berapa bayaran yang diperoleh saat ini. Pada saatnya tiba nanti jika sudah memiliki skill tingkat tinggi pastinya uang dan orderan akan datang sendiri. Itu sudah menjadi hukum alam. Oleh karena itu, mumpung masih punya waktu untuk mengasah ketrampilan dan potensi diri teruslah diusahakan berlatih rutin, disiplin, tekun dan tentunya jangan lupa tetap menjaga kesehatan.
Ketrampilan dalam bidang apapun jika dilatih sungguh-sungguh akan menghasilkan suatu karya yang sangat bagus dan profesional. Maka dari itu tidaklah mengherankan jika ada manusia yang hanya memiliki fokus pada satu bidang keahlian saja bisa menjadi sukses dan kaya raya. Karena dia punya spesialis khusus dibidang itu dan tidak berpindah ke bidang lainnya. Sebab dia tidak mau berubah dan berpindah-pindah bidang yang dapat membuat dirinya tidak fokus.
Jika saat ini yang ditekuni dibidang media massa dan komunikasi haruslah jadi spesialisnya seperti dokter. Untuk menjadi spesialis dokter saja harus mengeluarkan biaya yang sangat mahal. Hal ini sebenarnya juga berlaku ada diri kita. Jika ingin menjadi orang sukses dan kaya dibidang media massa maka jadilah orang yang memiliki spesialis bidang madia massa. Tidak berubah-ubah yang menjadikan konsumen atau orang yang membutuhkan kemampuan merasa kebingungan.
Teruslah jadi spesialis walaupun ada pendapat yang mengatakan bahwa orang spesialis akan tertinggal di era revolusi industri 4.0. Sebenarnya tidak tertinggal namun perlu inovasi dan kreatifitas dibidang yang digeluti saat ini. Namun tetap berpegang pada spesialis ketrampilan yang dimiliki.
Mulai dari sekarang, jadilah orang spesialis. Terus asah kemampuan dengan mengikuti perkembangan zaman agar tidak tertinggal. Jangan tergoda atau tergiur dengan bidang lainnya yang dianggap menguntungkan yang mengharuskan diri ini belajar dari nol lagi. (Sofyan)
0 komentar