Aku Hanya Orang Beruntung Saja
Oleh: Sofyan Yuli Antonius
Memang benar adanya keberuntungan mengalahkan segalanya. Namun tidak semua mendapatkan keberuntungan. Keberuntungan hadir kepada siapa yang selalu dekat dengan Allah Swt dan selalu berbuat kebaikan.
Keberuntungan bisa jadi sebuah pahala yang diberikan Allah Swt bagi hambaNya yang tulus dan ikhlas melalukan ibadah baik ibadah secara vertikal maupun horisontal. Ibadah vertikal diartikan selalu menyembah Tuhan dan melakukan segala perintahNya. Sedangkan ibadah horisontal selalu menjalin hubungan yang baik terhadap mahklukNya baik kepada manusia dengan manusia maupun manusia dengan alam maupun makhluk lainnya. Ibadah horisontal ini esensinya mendekatkan diri kepada Allah Swt.
Untuk menjadi manusia beruntung dibutuhkan keikhlasan dan kepedulian yang lebih dibandingkan sebuah balasan dari orang lain. Dalam hati dan pikiran ditanamkan dalam berbuat kebaikan tidak mengharapkan balasan apapun. Semua perbuatan yang dilakukan dipasrahkan atau dikembalikan kepada Allah Swt.
Proses keikhlasan inilah menjadi proses yang terberat bagi manusia. Oleh karena itu, orang yang sudah tertanam keikhlasan dalam hati dan pikiran dalam melakukan apa saja bisa mendatangkan keberuntungan bagi diri sendiri yang merupakan hadiah dari Allah Swt.
Pengalaman kehidupan yang dialami bisa juga dikatakan keberuntungan selalu datang. Dengan kondisi apa adanya diberi anugrah kecerdasan dan kepintaran dari Allah Swt. Inilah yang dinamakan keberuntungan.
Dengan keberuntungan inilah, segala materi baik harta, uang, benda maupun keinginan dapat cepat diraih. Karena Allah Swt memberikan pahala kepada orang yang beruntung. (*)
0 komentar