Pohon jati sepanjang jalan menuju SMPN 2 Ngutoronadi, Wonogiri. |
Belajar Dari Pohon Jati
Perjalanan menuju SMP Negeri 2 Ngontoronadi yang terletak di atas bukit memberi pengalaman serta merenungi kuasa ciptaan Allah SWT. Senin (6/1/2020).
Selama perjalanan naik motor honda supra fit 2005 jalan menanjak menyusuri jalan setapak di tengah hutan pohon jati. Terlihat daun jati berserakan di sepanjang jalan bekas dimakan ulat.
Dalam hati, saya merenung dan berpikir sungguh mulia pohon jati. Mengapa demikian? Selama beberapa waktu pohon jati memberikan daunnya untuk dimakan ulat hingga habis. Memberikan secara ikhlas untuk kelangsungan proses metamorfosis kupu-kupu.
Walau disamping pohon jati itu ada pohon mahoni atau jenis lainnya, kupu-kupu memilih daun jati untuk proses metamorfosis. Padahal daun jati baru saja tumbuh dan berkembang setelah menggugurkan daunnya di musim kemarau panjang.
Setelah dimakan ulat pohon jati pun langsung menggugurkan daun dan menumbuhkan lagi daun yang baru. Daun yang segar dan enak dipandang.
Dari sinilah saya berpikir dan mengambil pelajaran bahwa dalam kehidupan pun ketika kita mulai tumbuh dan berkembang tentu ada hal-hal yang berdatangan bahkan akan melenyapkan seperti ulat memakan daun jati.
Begitu pula ketika usaha kerja karya yang sudah mulai baik dan berkembang tidak terlepas dari para pesaing yang akan melibas usaha yang sedang dirintis ini. Namun berkat kegigihan, ketabahan dan kepercayaan untuk bangkit akan muncul lagi karya-karya bagus dan lebih berinovasi mampu menguasai pasar kembali.
Semangat berkarya, selalu bahagia serta sejahtera. (*)
0 komentar