Luapan Semangat Bapak dalam Perjuangan Melawan Hambatan Diri
Oleh: Sofyan Yuli Antonius
Perjuangan memang tidaklah mudah seperti yang dibayangkan. Banyak liku-liku dan hambatan yang harus dihadapi. Rasa takut, ingin menyerah, ingin lari dari kenyataan, bahkan perasaan wawas-was dan bimbang selalu menyelimuti. Bahkan seringkali dihadapkan pada luapan-luapan emosi yang tidak menentu berubah-ubah.
Dalam situasi seperti itu, jiwa ini ingin meronta menghajar semua rasa itu dan kembali lagi meneruskan perjuangan. Berat rasanya membangkitkan semangat yang sudah mampir tak berdaya.
Teringat kembali, siapa saya sebenarnya dan peran apa sesungguhnya yang harus saya perankan. Dalam gejolak hati tidak menentu jawaban dari pertanyaan itu dapat aku peroleh. Jawabannya adalah saya adalah seorang bapak yang memiliki tanggung jawab menafkahi istri, anak dan keluarga. Peranku adalah harus mencari nafkah walau apapun yang terjadi, nafkah keluarga haruslah tercukupi.
Ingatan itulah mampu membakar semangatku bangkit kembali untuk berjuang sebagai seorang bapak berkewajiban menafkahi keluarga. Apapun yang terjadi pada diriku harus saya hadapi. Betapa berat beban yang harus saya pikul tidak menjadi penghalang untuk kembali melangkahkan kaki bergerak maju bekerja kembali.
Memang ada kalanya semangat menurun, tapi jangan sampai menurunya semangat ini membuat diri berhenti berkarya dan bekerja. Ketika merasakan secara sadar ada penurunan semangat cepat-cepat ambil langkah untuk memompa kembali semangat agar bisa kembali berada dalam keadaan seperti semula. Selalu semangat dan bahagia.
Berjuang menafkahi keluarga adalah ibadah yang mulia. Ibadah yang mendapatkan pahala berlipat ganda. Perjuangan ini sejajar dengan jihad di jalan Allah SWT. Sebagai seorang bapak, tetaplah kokoh berdiri, tetap semangat bergelora dalam hati, tidak ada kata menyarah. Kata yang muncul hanyalah ibadah kepada Allah dengan mencari nafkah halal untuk keluarga. Selamat berjuang untuk para bapak dimanapun berada. (*)
0 komentar