Lulusan SMK Jurusan Bangunan Gedung Kok Bisa Jadi Penyiar Radio

Sofyan Yuli Antonius saat masih bekerja di Stasiun Radio Swara Graha (Kita FM) Solo.

Lulusan SMK Jurusan Bangunan Gedung Kok Bisa Jadi Penyiar Radio

Mungkin ada yang aneh juga kalau bercerita tentang perjalanan hidup yang saya alami. Keanehan ini terjadi sebenarnya bukan secara kebetulan tapi itu doa yang terkabulkan. Kenapa bisa terkabulkan? Memang itu yang terjadi kalau Allah SWT itu berkehendak tidak ada sesuatu pun yang dapat mengalanginya.

Begitu pula dengan diri saya ini. Sekolah di SMK jurusan Bangunan Gedung bisa jadi penyiar radio selama tujuh tahun lamanya dari tahun 2003 sampai tahun 2010. Bahkan bisa juga uang hasil kerja di radio itu digunakan untuk biaya kuliah S1. Saya mengambil jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo untuk mendukung pekerjaan .

Awal mula senang di dunia radio itu juga waktu SMK sebenarnya. Waktu itu ditahun 1999 saya menjadi monitor di salah satu stasiun radio di Solo. Itu karena juga ibuku yang juga ngefan setia jadi pendengar radio. Sering beli kartu pilihan pendengar yang waktu itu harganya 300 rupiah. Program acara yang disukai campursari. Program acaranya itu dibawakan penyiar radio yang punya suara khas mampu membawa suasana menghibur pendengar dengan banyolan humornya. Ditambah dengan penyampaian bahasa jawanya tidak terlalu kaku dan bisa diterima pendengar.

Saking ngefannya dengan radio dan sering kirim salam lewat radio, teman-teman saya ajak beli kartu dan saya juga jadi agen kartu pilihan pendengar. Waktu itu belum ada handphone. Adanya baru wartel atau warung telpon. Waktu itu saya kirim-kiriman salam kartu monitor memakai nama Sofyan Monitor Sejati karena saking sukanya dengan radio.

Waktu itu, ada pikiran juga dan cita-cita pingin jadi penyiar radio atau bekerja di dunia radio. Setiap malam sehabis sholat tahajut saya berdoa kepada Allah memohon cita-cita dan keinginan terkabul entah kapan waktunya saya ikut saja karena Allah SWT tahu waktu yang pas dan terbaik.

Setelah lulus SMK, saya masih suka dengarkan radio selalu menemani hari hari saya ketika bekerja. Kebetulan setelah lulus SMK saya bekerja di salah satu pabrik funiture di Banyudono Boyolali posisi sebagai tukang gambar. Kadang juga tukang operator mesin kayu. Kalau sepi kerjaan diperbantukan di bagian pengamplasan kayu. Setiap pulang kerja, sambil istirahat dengarkan radio sampai larut malam. Itu karena sangat sukanya dengan radio.

Bekerja di funiture hampir satu tahun kena PHK masal karena ada pengurangan tenaga kerja dan pabrik sepi order. Walau di PHK semangat untuk bekerja tidak pernah padam. Pekerjaan apa saja dilakukan asal halal jadi tukang kayu, bekerja di proyek bangunan, jualan nuget sejenisnya keliling kampung-kampung, pernah juga menjadi pelatih Pramuka di empat sekolah.  Tiga SD dan satu SMP yaitu SDN 97 Purwotomo Solo, SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo, SDN Bibis Kulon Banjarsari Solo dan SMP Negeri 3 Solo. Selain itu kerja di home industri gambar kaca di Cinderejo Kidul utara stasiun Balapan Solo.

Sewaktu kerja di gambar kaca terpikir juga untuk menambah pengetahuan dan ketrampilan. Saya kursus elektronika di Salepeh Tegalsari Laweyan Solo selama enam bulan. Tingkat dasar tiga bulan dan tingkat mahir tiga bulan. Lewat kursus elektronika ini saya bisa kerja di perakitan elektronika Union Elektronica utara Pasar Legi Solo kurang lebih sembilan bulan.

Ketika bekerja di perakitan elektronika ini naluri suka mendengarkan radio tidak bisa ditinggalkan. Bahkan pernah juga minta tolong dibuatkan pemancar radio mini teman satu kerjaan di perakitan elektronika. Waktu itu biaya pembuatan habisnya 200 ribu. Setiap pulang kerja saya langsung belajar siaran sendiri layaknya penyiar radio yang sudah profesional walaupun bahasanya masih campuran. Waktu itu gelombang radio masih banyak yang kosong walau pancaran tidak jauh kurang lebih satu kilo saja bisa digunakan untuk latihan.

Saya sangat bersyukur, ternyata Allah SWT menunjukkan dan membimbing jalan terbaik meraih keinginan saya menjadi penyiar radio. Setelah pulang dari bekerja di perakitan elektronika saya ikut kursus penyiar radio selama enam bulan di In-Made Solo. Betapa semangatnya setiap berlatih. Apa yang diajarkan saya tirukan dan praktikan terus menerus. Terutama latihan pernafasan dan latihan vokal serta pembacaan naskah.

Dalam kursus penyiar radio itu ada program magang di stasiun radio. Tepat bulan Mei 2003 saya magang selama satu bulan di stasiun radio Swara Graha Solo kebetulan pekerjaan di perakitan elektronika tidak ada job lagi. Magang inilah menjadi titik tolak langkah saya memasuki pekerjaan dunia radio.

Selama magang saya ditempatkan dibagian produksi dan membantu bagian music direktur. Setelah magang selesai ada lowongan penyiar radio di tempat saya magang. Saya memutuskan ikut seleksi lowongan penyiar radio. Setelah diumumkan saya diterima bergabung menjadi crew radio tidak lagi magang. Ternyata doa saya dikabulkan Allah SWT setelah empat tahun lamanya dari permohonan doa yang pernah saya panjatkan.

Dari kisah mengalamanku inilah keyakinanku pada kekuatan doa memang luar biasa. Untuk terkabulnya doa memang Allah SWT memberikan jalan yang terindah walau harus penuh liku-liku yang dilaluinya. (*)

4 komentar

  1. Kisah ini sangat mengispirasi buat aku. Semoga mas Sofyan sukses selalu dan tetap berkarya.

    BalasHapus
  2. Luar biasa pakk... baru tahu perjuangan selama ini.. semoga sukses sll

    BalasHapus