Paksa Diri Jadi Pecandu Baca Buku
Membaca buku memang menjadi kebiasaan yang menyenangkan. Walau awalnya susah membiasakan baca buku. Kalau diceritakan awal suka baca buku sebenarnya sejak ada dorongan dan masukkan dari station manager radio tempat saya dulu bekerja. Memang jadi penyiar radio itu harus banyak membaca buku, majalah, koran dan lainnya.
Dulu sewaktu jadi penyiar radio yang belum berganti format hanya mengenal radio itu sebagai sarana kirim kirim salam, memutar lagu pilihan pendengar dan menghibur pendengar saja. Tapi setelah permindahan manajemen radio karena dijual oleh pemilik lama maka ada perubahan yang signifikan dari program maupun format acara. Sehingga mau tidak mau semua sumber daya atau karyawan harus mampu beradaptasi dengan perubahan tersebut.
Saya waktu itu hanya sebagai penyiar acara dangdut memutar lagu-lagu dangdut juga harus meng-update semua informasi tentang perkembangan lagu dangdut mulai dari profil penyanyi, profil pencipta, proses rekaman produksi, maupun judul lagu dangdut yang disukai pengemar.
Baca juga: Ketika Divonis PHK Oleh Perusahaan
Dari proses pencarian data itu penyiar radio ketika siaran tidak hanya kirim salam atau putarkan lagu pilihan pendengar tetapi harus disisipi informasi seputar dunia dangdut. Begitu pula untuk semua program acara. Maka saya pun ditekankan untuk selalu membaca dan terus membaca.
Dari mengawali membaca ini memang ada proses yang cukup berat terutama membongkar block mind diri yang malas membaca. Sekuat tenaga dan kemauan berusaha membaca semua bacaan yang ada. Karena empat tiga tahun setelah lulus SMK sudah meninggalkan membaca buku.
Pada waktu itu kepala saya juga mengalami pusing. Karena otak sudah lama tidak digunakan untuk membaca. Walau bagaimanapun saya paksa untuk membaca. Saya yakin dengan membaca akan dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan.
Baca juga: Kualitas SDM Menentukan Kualitas Hasil Produk
Dorongan dari station manager tidak hanya soal membaca. Tapi dia juga mendorong, serta memotivasi agar saya kuliah mengambil pendidikan sarjana S1. Begitu pula ketika belajar dibangku kuliah menjadikan keasyikan membaca sudah menjadi suatu kebiasaan bahkan setiap bulan membeli buku, baik buku kuliah maupun buku motivasi. Dari kebiasaan membaca buku ini bisa diibaratkan saya jadi kecanduan baca buku. Tidak membaca buku sehari saja ada yang kurang dalam hidup bahkan pusing di kepala. (*)
0 komentar