Ketika Divonis PHK Oleh Perusahaan




Ketika Divonis PHK Oleh Perusahaan

Oleh: Sofyan Yuli Antonius, Sos

Sebagai seorang pekerja atau karyawan tentunya berusaha memberikan tenaga, pemikiran serta waktu yang penuh untuk peningkatan produktifitas maupun kualitas perusahaan. Namun begitu, faktor eksternal yang datang dari luar perusahaan membuat perusahan terus berpikir berbagai cara bagaimana agar perusahaan bisa bertahan dalam ancaman badai ekonomi yang tidak menguntungkan.

Dampak krisis ekonomi yang membuat perusahaan dengan terpaksa menghemat biaya produksi dengan mengurangi karyawan atau tenaga kerja agar produksi bisa lancar walau keuntungan yang diperoleh relatif kecil.

Sebagai karyawan atau tenaga kerja ketika mendapat vonis pemutusan hubungan kerja (PHK) merupakan hal yang sangat menakutkan karena ketidaksiapan baik secara psikologi, mental maupun pekerjaan yang nantinya akan dikerjakan setelah PHK untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Lantas apa yang harus dilakukan atau diperbuat setelah menerima surat PHK dari perusahaan? Dari pengalaman yang pernah saya alami memang hati, pikiran dan perasaan sedih seketika itu hadir. Bayangan bagaimana hari selanjutnya mendapatkan uang untuk membeli kebutuhan keluarga, apa yang akan dikatakan jika ada keluarga, saudara maupun teman bertanya tentang kondisi pekerjaan. Apalagi membayar cicilan hutang yang harus dibayar setiap bulannya waktu itu.

Bagaimanapun kondisi saat itu yang tengah down, saya pun berpikir positif dan bangkit dari perasaan negatif. Berpikir positif bahwa hidup itu Allah SWT yang telah mengatur rejeki keuangan, Dia akan memberikan tempat kerja yang baru yang lebih baik dari sebelumnya. Di tempat kerja yang baru akan lebih berkembang wawasan, pengetahuan dan ketrampilan baru serta mendapatkan teman kerja yang baru mampu memberikan energi positif bagi kelangsungan hidup kita.

Selama pencarian tempat kerja yang baru, saya berpikir jangan sampai ada perasaan negatif terus bersama. Langsung buang perasaan negatif seperti marah marah pada perusahaan, menyalahkan para pimpinan maupun rekan kerja, bahkan menjelek-jelekan orang lain. Simpan dan redakan  perasaan itu langsung diganti dengan pemikiran positif. Mengawali lembaran kerja baru dengan rasa optimis dan rasa yakin bahwa ada waktunya diri ini menjadi orang yang sukses.

Kemudian, kita bisa menggunakan waktu untuk mengikuti kursus atau ketrampilan bidang yang saat ini sedang dibutuhkan oleh berbagai perusahaan untuk mendukung bidang yang pernah kita alami. Misalnya ketika dulu bekerja dibidang pemasaran bisa ambil kursus atau pelatihan bidang pemasaran online.

Selanjutnya, terus memohon dan berdoa kepada Allah SWT diberikan jalan keluar, solusi terbaik, serta diberi kemudahan dalam segala urusan baik urusan dunia maupun urusan akhirat. (*)





0 komentar