Obrolan Tak Terduga Seorang Kakek di Warung Kopi



Obrolan Tak Terduga Seorang Kakek di Warung Kopi

Pagi-pagi wedangan ngopi di warung depan kantor kecamatan Pracimantoro Wonogiri sungguh nikmat. Sambil istirahat nyruput kopi hangat sambil makan gorengan bakwan, gethuk goreng dan tempe goreng. Jumat (11/9/2020).

Saat menikmati minuman kopi hangat ada seorang kakek berada di depan meja tempat saya duduk. Awalnya saya disapa dan ditanya tempat tinggal dari mana, kerja apa dan seterusnya akhirnya terjadi obrolan yang menarik. Dari obrolan itu muncul cerita masa dia bekerja di pemerintahan di kecamatan, kerja juga di kantor kelurahan dan setelah pensiun menikmati masa tuanya sebagai petani.

Baca juga: Buat Buku Masih Galau Memulainya

"Saya ini sudah usia 71 tahun. Sudah mengalami hidup masa pemerintahan presiden Suharto sampai saat ini pemerintahan Presiden Jokowi. Melihat kondisi saat ini harus dihadapi sesuai pesan orang tua jaman dulu. Bahwa menjalani hidup itu haruslah dengan prihatin dan kerja keras," ungkap kakek yang masih terlihat gagah dan awet muda ini.

Memang benar hidup itu harus prihatin dan kerja keras. Hidup prihatin itu ngempet atau menahan dari hal-hal yang tidak perlu bahkan menahan makan yang enak-enak. Kalau adanya lauk tempe ya makan lauk tempe saja jangan dipaksakan makan daging. Begitu juga kerja keras harus dilakukan karena semuanya itu ada hukum karma.

Baca juga: Lulusan SMK Jurusan Bangunan Gedung Kok Bisa Jadi Penyiar Radio

"Orang tua hidup prihatin ini agar anak dan cucu besok hidup mulia, itu yang saya yakini dari orang tua," katanya.

Sehingga dengan suka rela ikhlas orang tua berbuat yang terbaik bagi anaknya agar anak masa depannya sejahtera dan bahagia. Orang tua tidak menginginkan anaknya itu hidup menderita.



Ia juga bercerita dalam hidup sederhana dan prihatin ini bekerja haruslah punya strategi yang mantap dan terencana dengan bagus serta fokus pada hasil yang dicapai. Kalau strategis bagus dan pelaksanaan mantap akan mengasilkan hasil yang bagus pula. Setelah mendapatkan keberhasilan juga perlu diwaspadai orang-orang yang punya hati dengki terhadap orang yang telah mencapai keberhasilan itu. Berbagai celah kekurangan selalu digunakan untuk mengendurkan bahkan menggagalkan upaya meraih suatu keberhasilan seseorang.

Dia juga menyampaikan bahwa keberhasilan dan kesuksesan itu haruslah didukung dengan karakter, budi pekerti dan etika yang dimiliki. Maka semua keberhasilan itu bisa sempurna jika dilandasi semua dari hati seseorang. Jika hati dan karakter etika bagus maka keberhasilan itu juga akan bermanfaat bagi orang lain. Tapi sebaliknya jika orang itu tidak punya hati maka keberhasilan yang diraihnya tersebut akan menyebabkan kesengsaraan bagi orang lain.

Baca juga: 11 Tahun Menekuni Media Cetak Majalah

"Manusia hidup itu harus punya hati, punya rasa seperti orang jawa yang mengedepankan perasaan naluri hatinya ketika dia akan bertindak dan memutuskan sesuatu. Tapi sekarang ini membentuk watak karakter yang baik itu sulit karena anak terpengaruh oleh kondisi lingkungan yang tidak baik. Akhirnya membawa anak tersebut jatuh pada kepribadian yang tidak baik pula," jelasnya.

Obrolan singkat di warung kopi ini memberikan suatu manfaat bagi diri saya. Bisa mengambil beberapa pesan nasehat bagi saya yang masih perlu belajar dan belajar dengan semua orang. Terimakasih kakek atas pertemuan yang tidak sengaja ini dan membawa hikmah ilmu bermanfaat bagi saya. (Sofyan Yuli Antonius)



0 komentar