Hanya Bisa Sekedarnya Saja



Hanya Bisa Sekedarnya Saja

Apakah hidup itu hanya sekedarnya? Inilah pertanyaan yang muncul tiba-tiba dalam pikiran saya. Sekedar mencukupi kebutuhan hidup, sekedar berlalu begitu saja, sekedar pelengkap kehidupan, sekedar sendau gurau dan permainan belaka dan sekedar menjalankan tugas mematuhi perintah atasan, sekedar menjalankan rutinitas harian saja dan saya pun hanya sekedar bertanya.

Saya merasakan hidup yang saya jalani ini hanya sekedar menjalankan rutinitas saja. Mulai pagi, siang, sore dan malam aktivitas rutin seperti itu saja. Apalagi di tengah pandemi Covid-19 hanya melakukan aktivitas di rumah membatasi waktu mobilitas di luar rumah dan melakukan pekerjaan sekedarnya saja. 

Kebosanan dan rasa jenuh mulai menghampiri. Merasa tidak ada perubahan yang terjadi kecuali rasa jenuh dan bosan menghampiri. Berbagai cara dilakukan agar rasa itu tidak mudah menyerang dengan melakukan kegiatan bersama anak di rumah. Bermain sekedarnya saja.

Perasaan ini mungkin juga dirasakan oleh orang lain. Bertahan dalam situasi pandemi Covid-19. Situasi ketidakpastian dalam mengembangkan kemajuan bisnis dan usaha. Semua sektor kehidupan terimbas dampak pandemi Covid-19. Sektor ekonomi, pendidikan, budaya, kesehatan dan lain sebagainya. 

Saya hanya bisa pasrah saja dalam keadaan seperti saat ini. Pasrah kepada Allah SWT pencipta alam semesta termasuk diriku ini. Pasrah bukan berarti berhenti tidak melakukan pekerjaan atau kegiatan. Tapi tetap menjalankan roda kehidupan dengan sekedarnya saja. (*)




0 komentar